Analisis Kesiapan Prodi PGMI STIT Pringsewu Lampung dalam Pembelajaran Daring Menyikapi Dampak Pandemi virus Covid 19 indonesia

Main Article Content

Apri Wahyudi
Idelia Marzuki
Abdul Hamid
Evi Gusliana

Abstract

Abstract


This study aims to determine the level of readiness for the application of e-learning in Department of Teachers Elemntary School and identify any factors that are still weak in the application of e-learning in the Department of Teachers Elemntary School. This research is a descriptive study with a quantitative approach. The research model in this study used a questionnaire instrument namely the ELR Aydin and Tasci models to measure the readiness of implementing e-learning. The variable in this study is the level of readiness for the application of e-learning as seen from several factors, namely (1) technological factors (2) innovation factors (3) human factors (4) self-development factors The level of readiness in this study is the level or circumstances achieved by the Department of Mathematics Education in the application of e-learning. Data analysis using ELR Aydin and Tasci models, the scores used in the assessment sheet are 5, 4, 3, 2, and 1 for each question to calculate the total score, and then the final average is calculated. The results obtained, the level of readiness for the application of e-learning in the Department of Mathematics Education obtained an average score of 4.29, which means ready in implementing e-learning but requires a slight increase. The level of readiness on the technology factor obtains an average score of 43 which means it is ready in implementing e-learning The level of readiness on the innovation factor obtains an average score of 4.24 which means it is ready in implementing e-learning but requires a slight increase. The level of readiness on the human factor obtains an average score of 429 which means it is ready in implementing e-learning but requires a slight increase. The level of readiness on the factor of self-development obtained an average score of 4.27 which means it is ready in implementing e-learning but requires a slight increase.


Keywords: Readiness, E-Learning, Covid-19


 


Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan penerapan e-learning di Jurusan Keguruan SD dan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang masih lemah dalam penerapan e-learning di Jurusan Keguruan SD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Model penelitian dalam penelitian ini menggunakan instrumen angket yaitu model ELR Aydin dan Tasci untuk mengukur kesiapan penerapan e-learning. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kesiapan penerapan e-learning dilihat dari beberapa faktor yaitu (1) faktor teknologi (2) faktor inovasi (3) faktor manusia (4) faktor pengembangan diri Tingkat kesiapan dalam penelitian ini adalah tingkat atau keadaan yang dicapai oleh Departemen Pendidikan Matematika dalam penerapan e-learning. Analisis data menggunakan model ELR Aydin dan Tasci, skor yang digunakan pada lembar penilaian adalah 5, 4, 3, 2, dan 1 untuk setiap pertanyaan untuk menghitung skor total, kemudian dihitung rata-rata akhir. Hasil yang diperoleh, tingkat kesiapan penerapan e-learning di Jurusan Pendidikan Matematika diperoleh skor rata-rata 4,29 yang artinya siap dalam menerapkan e-learning namun membutuhkan sedikit peningkatan. Tingkat kesiapan pada faktor teknologi memperoleh skor rata-rata 43 yang berarti siap dalam mengimplementasikan e-learning Tingkat kesiapan pada faktor inovasi memperoleh skor rata-rata 4,24 yang berarti siap dalam mengimplementasikan e-learning tetapi membutuhkan sedikit peningkatan. Tingkat kesiapan pada faktor manusia memperoleh skor rata-rata 429 yang berarti sudah siap dalam menerapkan e-learning namun memerlukan sedikit peningkatan. Tingkat kesiapan pada faktor pengembangan diri diperoleh skor rata-rata 4,27 yang berarti sudah siap dalam menerapkan e-learning namun memerlukan sedikit peningkatan.


Kata kunci: Kesiapan, E-Learning, Covid-19

Article Details

How to Cite
Apri Wahyudi, Marzuki, I., Abdul Hamid, & Evi Gusliana. (2021). Analisis Kesiapan Prodi PGMI STIT Pringsewu Lampung dalam Pembelajaran Daring Menyikapi Dampak Pandemi virus Covid 19: indonesia. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Al-Idarah, 6(2), 63–71. https://doi.org/10.54892/jmpialidarah.v6i02.158
Section
Articles

References

Abdulhak, Ishak & Deny, D. (2013). Teknologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya.

Aldahdouh, T. Z., Nokelainen, P., & Korhonen, V. (2020). Technology and Social Media Usage in Higher Education: The Influence of Individual Innovativeness. SAGE Open, 10(1), 2158244019899441. https://doi.org/10.1177/2158244019899441

Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta.

Bates, T. (2014). The Role of Technology in Distance Education (Routledge Revivals). Routledge.

Cengiz Hakan, A. & T. D. (2005). Measuring Readiness for E-Learning: Reflection from an Emerging Country. Educational Technology & Society, 8(4).

Choirudin. (2015). Efektifitas Pembelajaran Matematika Dengan E-Learning Berbasis Schoology [Masters, Universitas Terbuka]. http://repository.ut.ac.id/6907/

Chopra Verma, Cosmena Mahapatra, & Archana Verma. (2020). New Paradigm in eLearning Technologies Arising Due To Covid-19 Crisis. EPFRA.

Istiningsih. (2012). Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran. Skripta.

Kaur, K & Abas, Z. (2004). An Assessment of E-Learning Readiness at The Open University Malaysia. ICCE2004.

Kurniawan, S. R. S. (2020). Analisis Tingkat Kesiapan Civitas Akademika Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam Penerapan Metode Belajar Blended Learning menggunakan Metode ELR (E-Learning Readiness). Universitas Atma Jaya.

Küsel, J., Martin, F., & Markic, S. (2020). University Students’ Readiness for Using Digital Media and Online Learning—Comparison between Germany and the USA. Education Sciences, 10(11), 313. https://doi.org/10.3390/educsci10110313

Mamluah, S. K., & Maulidi, A. (2021). Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masa Pandemi COVID-19 di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(2), 869–877. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i2.800

Priyanto, Sofyan.H, Surjono. H. (2017). The Derteminants of E-Learning Usage by Teacher of Vocational High Schools in The Yogyakarta Special Region. Jurnal Pendidikan Vokasi.

Setia, H. B. (2016). Analisis Pengukuran Tingkat Kesiapan Implementasi E-learning Studi Kasus: UPN Veteran Jakarta. Journal.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta.

Subandi, S., Choirudin, C., Mahmudi, M., Nizaruddin, N., & Hermanita, H. (2018). Building Interactive Communication with Google Classroom. International Journal of Engineering & Technology, 7(2.13), 460–463. https://doi.org/10.14419/ijet.v7i2.13.18141

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV. Alfabeta.

Susilo, A., Darojat, O., & Suhardi, D. A. (2020). Survei Kesiapan Dan Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Proses Pembelajaran Dalam Jaringan Universitas Terbuka Saat Pandemic Covid 19. Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 20(2), 114–130. https://doi.org/10.33830/ptjj.v20i2.839.2019

Vosloo, S. & J.-P. van B. (2009). E-Goverment and E-readiness of Non-Profit Organisations in The Western Cape, South Africa.

Wadiyanto, H. N. & I. nur. (2013). Tingkat Kesiapan Implementasi E-Learning di SMA Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, Tahun 1 No.

Wahyudi, I. (2021). Persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran jarak jauh (Daring) di Era pandemic covid-19. Jurnal Kurikula, 5(1), 23–33.

Most read articles by the same author(s)